Kita adalah penyatuan aku dan kamu. Aku dan kamu, berdua menjadi
satu. Bukankah begitu? Lalu siapa orang ketiga? Akan jadi apa aku, kamu dan
orang ketiga yang kusebut dia. Dia siapa, dia mau apa, dia untuk apa, dia
darimana, dia dia dia orang ketiga. Aku pikir hanya akan ada aku dan kamu untuk
kita. Dia merubah aku dan kamu, dia mengganggu kita, dia mencari celah untuk
memisahkan kita, dia membenci kita, dia iri pada aku dan kamu. 
Mengapa orang ketiga selalu ada, entah dia hadir untuk merebutku
atau merebut kamu. Haruskah dia menjadi benalu untuk pohon cinta kita. Dia seperti
iri melihat tumbuhnya bunga asmara pohon cinta kita. Dia berharap bunga asmara
layu supaya tidak sempat berbuah bahagia. Dia meracunimu zat-zat mematikan yang
dapat menghambarkan rasa sayangmu untukku. Dia menyirami kamu dengan pupuk
kimia mengandung racun. 
Aku sendiri walaupun masih ada kita. Aku meratapi pohon terkasihku,
dia ingin menebangnya. Dia ingin sepertiku yang dapat berbunga indah. Aku
sendiri, batangku terasa patah melihat kamu dengan dia. Bungaku dipetik oleh
dia yang tak punya rasa keindahan. Aku sendiri disini, bertahan melihat kamu dan
dia. Aku yakin, bungaku akan tumbuh lagi. Dia benalu, tidaklah kekal karna akan
banyak orang disana yang membasminya. Aku hanya perlu nutrisi untuk tetap
berdiri menantimu, aku hanya perlu sinar matahari untuk menghangkatkan
kesepianku disaat kamu dibenalunya.