Jumat, 17 Mei 2013

Rinduku Hilang

Rindu, rinduku hilang. Ku sirnakan harapan di masa lalu. Menyambut harapan baru dengan senyuman. Tiba akhir tahun pelajaranku di sekolah dengan seragam abu putih. Ini akhir namun awal dari impian baru. Sekian bulan aku menyendiri, menutup hati, mematahkan harapan. Aku belajar mengikhlaskan yang harusnya jadi milikku, merelakan yang ingin pergi dariku, melapangkan dada menerima kenyataan yang ada. Aku seorang gadis dengan rasa yang selalu berlebihan terhadap seseorang. Ini mungkin baik tapi bisa juga merapuhkanku.
Ketika asaku terhenti oleh inginku, aku menyambut secercah cahaya yang menyilaukan mataku. Aku melihat dia, lelaki disekolahku. dia lelaki berkulit putih, kurus, berkumis tipis dengan mata yang menatap tajam. Dia terkesan sombong dan angkuh tapi terlihat menyenangkan. Dia, Muhammad Tulus Mauludi.
Entah bagaimana awalnya, kita saling mengenal. Tidak istimewa namun membuatku penasaran. Dan tidak disangka pula singkat waktu kita pun merajut tali kasih. Tepat pada tanggal 1 November 2009 meskipun hanya pernyataan pada pesan singkat layar handphone.
Ikatan berawal tanpa rasa sayang, bermodal penasaran ini begitu meragukan. Kita menjalin hubungan ini mungkin hanya untuk mengisi waktu dan menyewakan hati yang kosong. Rasa kesepian ini menarik kita untuk saling menghangatkan. Penasaran pun tumbuh menjadi rasa sayang. aku lupa akan masa lalu yang dulu begitu menyakitkan ketika menyayangi, dia memberi cahaya dihatiku yang dulu gelap. dia menggenggam tanganku dan menyandarku dibahunya. dia kekasih baruku dengan secercah cahaya untuk menerangiku. I love you.